Habib Qurays Shihab Penuhi Panggilan Penyidik Terkait Dugaan Hina TGB
Mataram – CERUTU4DTERPERCAYA.COM
Terlapor Habib Qurays Shihab, penceramah asal Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), akhirnya memenuhi panggilan penyidik Ditreskrimsus Polda NTB. Pemanggilan tersebut buntut adanya dugaan penghinaan kepada Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyyah (NWDI) TGB Muhammad Zainul Majdi yang juga mantan Gubernur NTB.CERUTU4DTERPERCAYA.COM
“Kami ke sini memenuhi undangan klarifikasi pihak penyidik terkait video yang beredar konon ada menyebut kata TGB. Tadi ada beberapa pertanyaan oleh penyidik,” jelas kuasa hukum Habib Qurays Shihab, Suparman, ditemui di Polda NTB, Senin sore (22/1/2024).
Baca juga:CERUTU4DTERPERCAYA.COM
Diduga Hina TGB, Habib Asal Mataram Dilaporkan ke Polda NTB
Menurut Suparman, Habib Qurays Shihab datang sekitar pukul 14.30 Wita. Ia dimintai klarifikasi sekitar 1,5 jam oleh penyidik terkait laporan kuasa hukum TGB.
CERUTU4DTERPERCAYA.COM
“Materi pertanyaan seputar konten video yang beredar dan sempat menimbulkan protes dari sejumlah pihak. Baik dari organisasi NWDI, maupun dari pengurus wilayah Partai Perindo NTB,” ujar Suparman.
Suparman menjelaskan dalam video yang beredar pada dasarnya bukan Habib Qurays yang awalnya menyebut TGB sebagai penjilat. Saat itu, Habib Qurays hanya bertanya kepada jemaah apakah ada majelis pengajian yang diresmikan oleh orang non muslim. CERUTU4DTERPERCAYA.COM
“Kemudian jemaah menjawab ada dan menyebut nama TGB. Jadi spontan beliau menyebut nama TGB,” papar Parman. CERUTU4DTERPERCAYA.COM
Meski begitu, Suparman tetap menyadari ucapan tersebut adalah sebuah kekeliruan yang dilakukan ketika mengisi ceramah di Kota Mataram. Dia pun meminta maaf atas apa yang telah disampaikan Habib Qurays.CERUTU4DTERPERCAYA.COM
“Kami berharap ada kesempatan untuk restorative justice, kami siap untuk itu,” pinta Suparman.
Terlebih, kata dia, Habib Qurays juga meminta minta maaf kepada masyarakat NTB atas video yang beredar di media sosial tersebut. “Klien kami sebetulnya tidak ada niat mengucapkan seperti yang ada di video itu menuju ke salah satu orang,” ucap Parman.
Sementara, terlapor Habib Qurays mengaku sudah membuat video klarifikasi dan permintaan maaf kepada TGB Muhammad Zainul Majdi.BANDARCERUTU4D.COM
“Saya berharap apa yang disampaikannya tidak menimbulkan gangguan keamanan di tengah masyarakat. Terkait panggilan kami hadir sebagai warga negara yang baik. Agar menjaga kondusifitas dan keamanan masyarakat,” tandasnya.
Baca juga: BANDARCERUTU4D.COM
Hina TGB dan Ormas NWDI, Pemilik Akun YouTube Dilaporkan ke Polisi
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda NTB Kombes Nasrun Pasaribu belum bisa menjelaskan terkait materi pemeriksaan terlapor Habib. Hingga berita ini dinaikkan, pesan dan telepon detikBali belum mendapatkan jawaban. BANDARCERUTU4D.COM
Sebelumnya, Habib inisial QS asal Kota Mataram dilaporkan puluhan pengurus NWDI Kota Mataram buntut dugaan ujaran kebencian di Polda NTB, pada Jumat (12/1/2024). Dugaan ujaran kebencian yang dilakukan Habib QS itu rdiunggah melalui akun YouTube pribadinya @HabibQuraisyShihabOfficial pada Sabtu (6/1/2024). Dalam video tersebut, Habib QS diduga menghina TGB Muhammad Zainul Majdi dengan nada ujaran kebencian membuat masyarakat geram.
Ketua Pengurus Daerah NWDI Kota Mataram Irzani mengatakan pernyataan Habib QS itu diduga menghina TGB Muhammad Zainul Majdi. Bahkan, kata Irzani, QS secara terang-terangan menyebut TGB sebagai ulama penjilat pejabat. BANDARCERUTU4D.COM
“Bahkan dalam video itu dia pun menyebut, siap melawan presiden yang disampaikan saat pengajian di salah satu acara di Lingkungan Karang Bedil Bersholawat menyambut Bulan Rajab di Kota Mataram,” ujarnya saat ditemui di depan Polda NTB, Jumat siang.
Baca artikel detikbali, “Habib Qurays Shihab Penuhi Panggilan Penyidik Terkait Dugaan Hina TGB” selengkapnya https://www.detik.com/bali/hukum-dan-kriminal/d-7155644/habib-qurays-shihab-penuhi-panggilan-penyidik-terkait-dugaan-hina-tgb.BANDARCERUTU4D.COM
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
