Prabowo Kenang Seangkatan dengan SBY: Tapi Saya Agak Nakal
Jakarta – Presiden terpilih Prabowo Subianto sempat memuji Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat acara bukber Partai Demokrat. Prabowo juga mengenang kebersamaannya dengan SBY saat menjadi TNI.
Prabowo awalnya mengenang momen saat SBY sempat jalan kaki ke acara Prabowo-Gibran di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, beberapa waktu lalu. Prabowo terkejut lantaran sebetulnya tidak mengharapkan SBY untuk datang.
“Pak SBY turun gunung, Pak SBY langsung berkampanye untuk saya, terutama Pak SBY memberi dorongan moril yang sangat besar kepada diri saya, memberi kepercayaan beliau atas perjuangan saya. Beliau sampai berjalan kaki di GBK, padahal hadir pun saya sebetulnya tidak berharap, beliau hadir sebagai presiden RI ke-6, tapi beliau menunjukkan dukungan beliau secara fisik,” kata Prabowo saat sambutan dalam acara bukber Demokrat di Hotel St Regis, Jakarta, Rabu (27/3/2024).
Baca juga:
SBY Beri Lukisan ‘Standing Firm Like Rocks’ ke Prabowo, Dibuat 10 Jam
Prabowo lantas memuji sosok SBY. Dia memuji SBY sebagai mantan presiden dan prajurit TNI.
“Presiden SBY sudah memberikan contoh sudah berbakti 10 tahun, di tengah kesulitan di tengah krisis, beliau beri contoh seorang jenderal, seorang prajurit, tapi prajurit Indonesia, prajurit sapta marga, prajurit Pancasila, prajurit yang mengerti dan paham bahwa prajurit Indonesia adalah prajurit berasal dari rakyat Indonesia, prajurit yang cinta demokrasi, prajurit yang cinta rakyat,” ucapnya.
Kemudian, Prabowo mengenang saat bersama SBY sebagai prajurit TNI. Dia mengaku pernah satu angkatan. Pengakuan Prabowo disambut gelak tawa.
“Saya pun demikian, memang saya satu angkatan sama beliau, awalnya satu angkatan, kok ketawa? Ha-ha-ha,” tutur Prabowo.
Kemudian, Prabowo menyebut yang berbeda yakni SBY selalu jadi yang terbaik. Sedangkan dirinya taruna yang nakal.
“Awalnya satu angkatan, beliau waktu itu selalu yang terbaik, taruna terbaik, perwira terbaik, saya nakal, agak nakal,” ujarnya disambut gelak tawa hadirin.
“Rupanya memang perlu ada contoh yang terbaik dan yang nakal tapi ada satu kesamaan, waktu di taruna, kita menempatkan paviliun yang sama, walaupun tahunnya berbeda,” sambungnya.
