Vatikan Setujui Pemberkatan untuk Pasangan Sesama Jenis, Tapi
Vatikan menerbitkan keputusan penting yang disetujui oleh Paus Fransiskus, yang menyatakan bahwa para pastor Katolik Roma bisa memberikan pemberkatan terhadap pasangan sesama jenis. Namun, pemberkatan hanya bisa diberikan selama mereka tidak menjadi bagian dari ritual atau liturgi reguler gereja. CERUTU4DTERPERCAYA.COM
Seperti dilansir Reuters, Selasa (19/12/2023), dokumen dari kantor doktrin Vatikan, yang secara efektif membatalkan deklarasi tahun 2021, menjelaskan bahwa pemberkatan semacam itu tidak akan melegitimasi situasi yang tidak bisa, namun menjadi tanda bahwa Tuhan menyambut baik semua orang.
Disebutkan juga dalam dokumen itu bahwa pemberkatan tersebut tidak boleh disamakan dengan sakramen pernikahan heteroseksual.
CERUTU4DTERPERCAYA.COM
Lebih lanjut dijelaskan dalam dokumen itu bahwa para pastor harus mengambil keputusan berdasarkan kasus per kasus.
“Tidak boleh mencegah atau melarang kedekatan Gereja dengan umatnya dalam setiap situasi, di mana mereka mungkin mencari pertolongan Tuhan melalui pemberkatan sederhana,” sebut dokumen dari kantor doktrin Vatikan tersebut.
Baca juga: CERUTU4DTERPERCAYA.COM
Paus Fransiskus Izinkan Perempuan Berikan Suara dalam Majelis Uskup
Paus Fransiskus sebelumnya mengisyaratkan bahwa perubahan resmi sedang diupayakan pada Oktober lalu, sebagai respons atas pertanyaan yang diajukan oleh lima Kardinal konservatif pada awal masa sinode para Uskup di Vatikan. CERUTU4DTERPERCAYA.COM
Meskipun respons yang diberikan pada Oktober lalu lebih beragam, namun dokumen setebal delapan halaman yang dirilis pada Senin (18/12) waktu setempat, yang memiliki subjudul “Tentang Makna Pastoral dari Pemberkatan”, menguraikan situasi-situasi spesifik.
Salah satu bagian yang terdiri atas 11 poin memiliki judul “Pemberkatan bagi Pasangan dalam Situasi Tidak Biasa dan Pasangan Sesama Jenis”. CERUTU4DTERPERCAYA.COM
Gereja mengajarkan bahwa ketertarikan terhadap sesama jenis bukanlah dosa, namun tindakan homoseksual adalah dosa. Sejak terpilih tahun 2013 lalu, Paus Fransiskus berusaha membuat gereja yang beranggota 1,35 miliar orang itu lebih ramah terhadap kelompok LGBT tanpa mengubah doktrin moral.